Bakteri dan jamur melindungi anak-anak terhadap asma

Anak-anak yang tinggal di sebuah peternakan, dan dengan demikian secara khusus terkena banyak bakteri lingkungan, memiliki penyakit pernapasan langka dan alergi dari rekan-rekan mereka. Hal ini menunjukkan sebuah studi internasional yang telah muncul dengan partisipasi peneliti dari University of Basel. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam edisi terbaru dari "New England Journal of Medicine".

Fakta bahwa anak-anak petani memiliki risiko asma yang jauh lebih rendah daripada anak-anak lain telah dibuktikan dalam beberapa penelitian di masa lalu. Sebuah studi yang dilakukan dengan partisipasi Institut Kesehatan Tropis dan Masyarakat Swiss yang terkait dengan Universitas Basel sekarang menunjukkan bahwa perlindungan anak-anak petani terutama disebabkan oleh fakta bahwa mereka terpapar lebih banyak variasi mikroba daripada anak-anak lain.

Semakin besar keragaman kuman, semakin rendah risiko asma.Anak-anak tani juga dihadapkan pada lebih banyak bakteri dan jamur lingkungan yang berbeda di dalam ruangan daripada anak-anak lain, dan risiko asma bahkan menurun dengan meningkatnya keragaman kuman lingkungan. Beberapa kuman yang dapat bertanggung jawab untuk mencegah asma ditemukan dalam spektrum kuman yang diperiksa. Selain basil dan staphylococci tertentu (misalnya Staphylococcus sciuri), ini juga termasuk jamur dari genus Eurotium.

Bagaimana kuman ini mengurangi risiko asma masih belum jelas. Berbagai kemungkinan dibahas. Salah satunya adalah bahwa kombinasi kuman lingkungan merangsang sistem kekebalan bawaan yang sesuai dan dengan demikian mencegah risiko pengembangan asma. Penjelasan lain adalah bahwa keragaman kuman lingkungan mencegah pertumbuhan kuman yang dapat menyebabkan asma.

Proyek penelitian Eropa

Para peneliti dari universitas berikut memainkan peran utama dalam studi: Universitas Ludwig Maximilian Munich, Universitas Teknik Munich, Universitas Besançon, Marseille, Ulm, Utrecht, Imperial College di London dan Institut Kesehatan Tropis dan Masyarakat Swiss di Basel. Pekerjaan ini didanai oleh Komisi Eropa (studi PARSIFAL; studi GABRIEL) dan dalam kerangka Pusat Penelitian Kolaborasi Transregio 22 oleh Yayasan Riset Jerman.

Markus J. Ege, MD, Melanie Mayer, Ph.D., Anne-Cécile Normand, Ph.D., Jon Genuneit, MD, William OCM Cookson, MD, D.Phil., Charlotte Braun-Fahrländer, MD, Dick Heederik , Ph.D., Renaud Piarroux, MD, Ph.D., dan Erika von Mutius, MD untuk Kelompok Studi GABRIELA Transregio 22 Paparan Mikroorganisme Lingkungan dan Asma Anak N Engl J Med 2011; 364:701-709; 24 Februari 2011

Sumber: Basel [ Universitas Basel ]

Komentar (0)

Belum ada komentar yang dipublikasikan di sini

Tulis komen

  1. Kirimkan komentar sebagai tamu.
Lampiran (0 / 3)
Bagikan lokasi Anda