DBV berusaha keras untuk sepenuhnya melepaskan diri dari pengebirian anak babi

Aktivis bisnis, penelitian, politik dan hak-hak hewan sedang mencari cara baru bersama

Federasi petani Jerman berusaha keras untuk melepaskan diri dari pengebirian anak babi. "Sampai pelepasan ini dimungkinkan, kami menaruh - demi kesejahteraan hewan - pada obat penghilang rasa sakit dan bukan pada obat bius," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Jerman (DBV), Dr. med. Helmut Born, dalam sebuah wawancara dengan majalah politik Kontraste sebelum menyiarkan program tersebut di 30. Juli 2009. DBV juga menyerukan rantai makanan cepat saji untuk sepenuhnya mendukung cara Jerman ini di pasar, yang sejak tahun lalu diupayakan bersama oleh Asosiasi Industri Daging (VDF), Federasi Pengecer Jerman (HDE) dan DBV. Tujuannya harus untuk menemukan solusi secepat mungkin untuk kepentingan konsumen sehubungan dengan daging babi dan kesejahteraan hewan tanpa cacat.

Selama berabad-abad, hampir semua anak babi jantan di seluruh dunia telah dikebiri untuk mencegah bau babi hutan saat menyiapkan daging babi. Organisasi-organisasi kesejahteraan hewan memberikan tekanan besar pada politik dan perdagangan eceran makanan untuk melarang pengebirian anestesi di Jerman dan di Eropa. Sejak 01. Pada bulan April 2009 semua anak babi dalam sistem QS hanya dapat dikebiri dengan obat penghilang rasa sakit pada fase transisi untuk menyelesaikan penolakan pengebirian, karena tidak ada alternatif praktis.

Penggemukan babi sebagai alternatif pengebirian menawarkan solusi jika bau seksual daging babi hutan dapat dibatasi dan daging yang terkena dapat disortir dengan andal. Proses akan dikembangkan dimana bagian daging dapat dikenali selama penyembelihan yang mengembangkan bau khas babi hutan saat dipanggang, yang ditolak oleh konsumen. Untuk meneliti hal ini secepatnya, antara lain, telah dibangun wadah koordinasi yang diwakili oleh aktivis ekonomi, penelitian, politik dan hak-hak hewan yang bertekad untuk mendorong keluar dari kebiri.

Sumber: Berlin [DBV]

Komentar (0)

Belum ada komentar yang dipublikasikan di sini

Tulis komen

  1. Kirimkan komentar sebagai tamu.
Lampiran (0 / 3)
Bagikan lokasi Anda